Indera Pembau
Indera pembau manusia adalah hidung. Hidung merupakan indera khusus yang terletak di dalam rongga hidung. Daerah sensitif indera pmebau terletak di bagian atas rongga hidung. Sel pembau memiliki tonjolan ujung dendrit berupa rambut yang terletak pada selaput lendir hidung. Ujung lainnya berupa tonjolan akson membentuk berkas yang disebut saraf otak I (saraf olfaktori). Saraf ini akan menembus tulang tapis, masuk ke dalam otak, kemudian bersinaps dengan neuron traktus olfaktorius pada bulbus olfaktorius khusus yang terletak di dalam rongga hidung. membentuk berkas yang disebut saraf otak I (saraf olfaktori).
Salah satu kelainan pada indera pembau sehingga kehilangan sensitivitas terhadap bau adalah anosmia. Anosmia disebabkan oleh:
- penyumbatan rongga hidung akibat pilek, terdapat polip atau tumor di rongga hidung
- sel rambut rusak akibat infeksi kronis
- gangguan pada saraf olfaktori, bulbus olfaktorius, dan traktus olfaktorius.
Indera Pengecap
Indera pengecap pada manusia adalah lidah. Lidah memiliki permukaan yang bersifat kasar karena memiliki tonjolan yang disebut papila. Menurut bentuknya, papila dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
- papila filiformis, berbentuk seperti benang halus , banyak terdapat pada bagian depan lidah
- papila fungiformis, berbentuk tonjolan seperti kepala jamur, banyak terdapat pada bagian depan lidah dan bagian sisi lidah
- papila sirkumvlata, berbentuk bulat, tersusun seperti huruf V terbalik di belakang lidah.
Di dalam satu papila terdapat banyak tunas pengecap. Seriap tunas pengecap terdiri dari dua jenis sel, yaitu sel penyokong yang berfungsi untuk menopang, dan sel pengecap yang memiliki tonjolan seperti rambut keluar dari tunas.
Indera Penglihatan
Indera penglihatan manusia adalah mata. Mata sangat peka terhadap rangsangan cahaya. Adanya cahaya yang mengenai suatu benda menyebabkan cahaya tersebut dipantulkan sehingga kita dapat melihat benda tersebut.
Impuls dari sel batang dan sel kerucut akan dijalarkan melalui sinaps ke neuron bipolar, kemudian ke neuron ganglion. Akson dari neuron ganglion akan membentuk seberkas saraf, yaitu saraf otak II yang membelok ke belakang menembus kloroid dan sklera. Bila cahaya jatuh pada sklera maka kita tidak melihat apa-apa, sehingga disebut bintik buta karena pada sklera tidak terdapat sel batang maupun sel krucut. Fungsi bola mata adalah membentuk bayangan dari benda yang dilihat. Kemudian, retina membentuk impuls yang dijalarkan ke saraf otak II,terus ke otak untuk diinterpretasikan sebagai penglihatan.
Rangsang yang diterima indra penglihat (mata) berupa cahaya. Cahaya yang masuk melalui kornea akan diteruskan seperti berikut.
Cahaya → Aqueous humor → Pupil → Lensa → Vitreous humor → Retina
Tabel 1. Bagian-Bagian Mata dan Fungsinya
Bagian Mata
|
Fungsi
| ||||
a.
|
Sklera
|
:
|
pembungkus lapisan luar
|
•
|
Melindungi bola mata dari kerusakan mekanis dan memungkinkan melototnya otot mata
|
b.
|
Kornea
|
:
|
selaput bening tembus pandang pada bagian depan sklera
|
•
|
Penerima rangsang cahaya
|
•
|
Mereaksikan cahaya
| ||||
c.
|
Koroidea
|
:
|
lapisan tengah di antara sklera dan retina berupa selaput darah (kecuali di bagian depan)
|
•
|
Penyedia makan bagi bagian mata yang lain
|
d.
|
Iris (selaput pelangi)
|
:
|
selaput berwarna (mengandung pigmen melanin) merupakan bagian depan koroidea
|
•
|
Melindungi refleksi cahaya dalam mata
|
•
|
Mengendalikan kerja pupil
| ||||
e.
|
Pupil
|
:
|
berupa lubang yang dibatasi oleh iris
|
•
|
Mengatur banyak sedikit cahaya yang diperlukan mata
|
f.
|
Lensa
|
:
|
berupa lensa bikonveks
|
•
|
Membiaskan dan memfokuskan cahaya agar bayangan benda tepat jatuh pada retina mata
|
g.
|
Aqueous humor
|
:
|
berupa cairan encer
|
•
|
Menjaga bentuk kantong depan bola mata
|
h.
|
Vitreous humor
|
:
|
berupa cairan bening dan kental selaput jala
|
•
|
Meneruskan rangsang ke bagian mata mem-perkukuh bola mata
|
i.
|
Retina
|
:
|
•
|
Menerima bayangan dan untuk melihat benda
| |
j.
|
Fovea (bintik kuning)
|
:
|
berupa bagian yang mengandung sel- sel kerucut
|
•
|
Sebagai tempat bayangan jatuh pada daerah retina
|
k.
|
Badan silia
|
:
|
berupa otot melingkar dan otot radial yang terdekat pada ujung depan lapisan koroid yang membentuk penebalan
|
•
|
Menyokong lensa dan mensekresikan aqueous humor
|
l.
|
Bintik buta
|
:
|
tempat saraf optik meninggalkan bagian dalam bola mata
|
•
|
Tidak peka terhadap cahaya karena tidak mengandung sel konus dan sedikit sel batang
|
m.
|
Saraf mata
|
:
|
berupa serabut saraf
|
•
|
Meneruskan rangsang cahaya ke saraf kranial (saraf optik)
|
Oleh karena sesuatu hal, mata dapat mengalami cacat mata.
Perhatikan Gambar 4. untuk mengetahui macam-macam cacat mata.
Gambar 4. Cacat mata pada manusia hipermetropi (a) dan miopi (b) |
- Rabun dekat (hipermetropi) adalah cacat mata yang mengakibatkan pandangan mata kabur jika melihat benda yang dekat dengan mata. Hal ini karena lensa mata tidak dapat mencembung dengan sempurna. Rabun dekat dapat dibantu dengan kacamata berlensa positif atau cembung.
- Rabun jauh (miopi) adalah cacat mata yang mengakibatkan pandangan mata kabur jika melihat benda yang jauh dari mata. Hal ini karena lensa mata tidak dapat memipih dengan sempurna. Rabun jauh dapat dibantu dengan kacamata berlensa negatif atau cekung.
- Mata tua (presbiopi) adalah cacat mata yang mengakibatkan pandangan mata kabur jika melihat benda yang dekat maupun benda yang jauh. Cacat mata ini karena lensa mata tidak dapat berakomodasi dengan baik. Mata tua dapat dibantu dengan kacamata berlensa ganda.
- Buta warna adalah cacat mata karena kerusakan sel konus, sehingga penderita tidak dapat membedakan warna. Biasanya merupakan cacat keturunan.
- Astigmatisme adalah kecembungan kornea tidak merata sehingga bayangan menjadi tidak terfokus (kabur). Cacat mata ini dapat dibantu dengan lensa silinder (silindris).
Indera Pendengaran
Indera pendengaran manusia adalah telinga.Telinga manusia terdiri atas tiga bagian, yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam
a. Telinga luar (outer ear)
Telinga bagian luar terdiri atas daun telinga dan saluran telinga. Rangka daun telinga ini terdiri dari tulang rawan elastis yang berfungsi untuk mengumpulkan getaran suara menuju saluran telinga luar. Panjang saluran telinga luar ini ±2,5 cm. Saluran ini memiliki sejenis kelenjar sebaceae (sejenis minyak) yang menghasilkan kotoran teling (cerumen). Cerumen dan rambut telinga ini dapat mencegah masuknya benda asing ke dalam telinga.
Telinga bagian luar terdiri atas daun telinga dan saluran telinga. Rangka daun telinga ini terdiri dari tulang rawan elastis yang berfungsi untuk mengumpulkan getaran suara menuju saluran telinga luar. Panjang saluran telinga luar ini ±2,5 cm. Saluran ini memiliki sejenis kelenjar sebaceae (sejenis minyak) yang menghasilkan kotoran teling (cerumen). Cerumen dan rambut telinga ini dapat mencegah masuknya benda asing ke dalam telinga.
Telinga bagian tengah ini dibatasi dan dimulai dari membran timpani (gendang telinga) yang didalamnya terdapat rongga kecil berisi udara yang terdiri atas tulang-tulang pendengaran yang terdiri atas maleus (martil), inkus (landasan) dan stapes (sanggurdi). Pada bagian telinga tengah ini juga terdapat saluran eustacius yang menghubungkan telinga bagian tengah dengan faring. Antara telinga bagian dalam dan telinga bagian tengah dibatasi oleh tingkap oval (fenestra ovalis) dan tingkap bulat (venestra rotundra).
Bagian dalam telinga ini terdapat organ pendengaran yang terdiri atas koklea (rumah siput) dan organ keseimbangan yang terdiri atas kanalis semi sirkularis, sakulus dan ultrikulus.Koklea ini terdiri atas dua ruangan atau saluran, canal vestibulat bagian atas dan canal timpanik pada bagian bawah. Kedua ruangan tersebut berisikan cairan perilimfe dan dibatasi oleh duktus koklea. Sedangkan duktus koklea berisikan cairan endolimfe. Pada bagain dasar duktus koklea ini lah terdapat reseptor pendengaran yang disebut dengan organ corti.
Telinga dapat mendengar jika ada gelombang suara. Daun telinga berfungsi seperti corong yang mengumpulkan gelombang suara, kemudian disalurkan ke saluran telinga luar. Gelombang suara akan diteruskan ke tulang-tulang pendengaran. Getaran ppada tulang sanggurdi akan menyebabkan tingkap oval bergetar sehingga perilimfe pada skala vestibuli juga bergetar.
Getaran perilimfe pada skala vesstibuli akan melintasi membran vestibularis sehingga menggetarkan basilaris. Akibatnya, rambut pada sel rambut akan bergetar terhadap mebran tektoria dan menimbulkan impuls yang akan dijalarkan ke saraf otak nomor VIII lalu ke korteks otak bagian pendengaran untuk diinterpretasikan.
Indera Peraba
Indera peraba manusia adalah kulit. Pada kulit terdapat reseptor yang sensitif terhadap sentuhan, tekanan, panas, dingin, dan nyeri. Reseptor ini dapat berupa ujung saraf yang bebas maupun ujung saraf yang diselubungi kapsul jaringan ikat.
Umumnya setiap jenis reseptor hanya memiliki fungsi khusu, yaitu menerima satu jenis rangsangan saja. Tipe reseptor antara lain:
- nyeri; reseptor rasa nyeri berupa ujung saraf bebas yang terdapat di seluruh jaringan tubuh, baik di bagian luar, maupun di bagian alat dalam;
- panas dan dingin; reseptornya berupa ujung saraf;
- sentuhan;reseptornya adalah korpus Meissener, diskus Merkel, dan ujung saraf yang melingkari akar rambut dan semuanya dekat permukaan kulit, sedangkan korpus Ruffini berperan pada sentuhan yang kuat;
Tidak ada komentar:
Posting Komentar